Kamis, 24 November 2016

Perspektif Pendidikan Paulo Freire

Perspektif Pendidikan Paulo Freire
1.     Pikiran fundamental pertama: humanisasi
Proses pendidikan dapat ditinjau dari berbagai perspektif, yaitu pendidikan sebagai humanisasi, pendidikan hadap masalah, pendidikan pembebasan, pendidikan radikal, pendidikan transformatif, pendidikan praksis, pendidikan dialogis, dan penidikan kritis. Dari berbagai perspektif tersebut pikiran fundamental Freire terletak pada humanisasi (Chonchol, dalam Freire, 1974:80).
            Humanisasi adalah proses orang menjadi subjek yang membuat keputusan (Freire, 1974:119) dalam menjalani kehidupannya. Karena itu, pendidikan humanisasi merupakan sentral dari perspektif-perspektif lainnya yang dikembangkan oleh Freire. Humanisasi dalam berbagai perspektif tersebut diletakkan sebagai titik-tolak, proses dan titik-tuju pendidikan. Humanisasi adalah pikiran fundamental pertama Freire dalam proses pendidikan.

2.     Pikiran fundamental kedua: kesadaran
Inti dari pendidikan humanisasi adalah pembangkitan kesadaran kritis. Kesadaran adalah sebuah totalitas - penalaran, perasaan, keinginan, kesadaran akan diri sendiri dan dunia, menangkap dunia yang menjadi intensinya. Pembangkitan kesadaran tersebut dilakukan dalam varian pendidikan humanisasi, yaitu pendidikan hadap masalah, pendidikan pembebasan, pendidikan radikal, pendidikan transformatif, pendidikan praksis, pendidikan dialogis, dan penidikan kritis. Perspektif pendidikan tersebut perkembangannya dilatarbelakangi lingkungan strategis Brasil pada tahun 1970-an yang masih didera perbudakan sehingga tema-tema pendidikan mengusung tema penindasan dan pembebasan.

3.     Pikiran fundamental ketiga: dialog
Dialog berada pada posisi sentral pada berbagai perspektif pendidikan tersebut. Atau dengan kata lain, dialog merupakan sentral dari proses pendidikan transformatif, radikal, kritis, pembebasan, praksis, dan hadap masalah. Baik pada proses transformatif, kritis, praksis dan hadap masalah, dialog merupakan proses inti. Proses dialog berlangsung pada pendidikan radikal dan pembebasan, diarahkan pada perubahan yang lebih besar, yaitu merubah struktur sosial penindasan ke arah struktur sosial humanisasi.
Ketiga pikiran fundamental tersebut secara serempak menopang implementasi proses pendidikan sebagai berikut: Pertama, pendidikan hadap masalah yaitu proses individu-individu mengembangkan kemampuan mereka untuk mempersepsi secara kritis keberadaannya dalam dunia dan menemukan diri sendiri. Kedua,pendidikan pembebasan yaitu proses manusia yang berada da;am struktur sosial penindasan (limit-situations) keluar dari situasi itu. Ketiga, pendidikan radikal yaitu proses transformatif struktur sosial penindasan menjadi struktur sosial humanisasi untuk semua orang. Pendidikan transformatif ialah proses manusia membangun sejarah, bukan didikte oleh sejarah. Keempat, pendidikan praksis yaitu proses aksi dan refleksi, yang antara yang satu dengan yang lainnya terhubung secara dialektis tertuju pada humanisasi. Kelima, pendidikan dialogis, yaitu proses hubungan pendidik-terdidik yang merupakan hubungan otentik subjek-subjek dan isi pendidikan menjadi problematis atau tantangan yang dipelajari siswa bersama guru, dipelajari guru bersama siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar