Analisis Visi dan Misi Pendidikan Nasional
Kata pendidikan mungkin sudah bukan hal asing yang didengar ya?
Tapi tahukah anda, apasih arti pendidikan sebenarnya?
Prof. Zaharai Idris, seorang Ahli Epistimologi menyampaikan
pendapatnya tentang pengertian pendidikan yaitu “Pendidikan ialah serangkaian
kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik
secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan
terhadap perkembangan anak seutuhnya”. Sedangkan menurut Prof. Dr. John Dewey,
“Pendidikan adalah satu sistem pengalaman. Dikarenakan kehidupan adalah
perkembangan, jadi pendidikan artinya menolong perkembangan batin manusia tanpa
dibatasi oleh umur. Sistem perkembangan yaitu sistem penyesuaian pada setiap fase
serta memberi kecakapan dalam perubahan seseorang lewat pendidikan”.
Jadi, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Dari namanya saja sudah “pendidikan” tujuannya untuk “mendidik”.
Setiap negara pasti punya tujuan pendidikan masing-masing, termasuk Indonesia.
Seperti sistem yang lain, pendidikan juga mempunyai visi dan misi. Apasih
bedanya visi dengan misi? Secara sederhana, kita bisa menyimpulkan bahwa visi
adalah suatu tujuan yang ingin dicapai, sedangkan misi adalah program atau
rencana untuk mencapai visi (tujuan) tersebut. Lalu apasih visi dan misi
pendidikan di Indonesia?
Visi pendidikan nasional adalah memberdayakan semua warga negara
Indonesia, sehingga dapat berkembang menjadi manusia berkualitas yang mampu
bersaing dan sekaligus bersanding dalam menjawab tantangan zaman. Kenapa dalam
visi pendidikan nasional ini ditekankan membentuk manusia yang berkualitas bersaing menjawab tantangan zaman? Iya, zaman
pasti akan berubah, seiring berjalannya waktu zaman akan semakin canggih dan
modern, otomatis tantangan dalam hidup bersaing di era modern akan lebih meningkat,
dan manusia dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dari pendidikan
ini. Kebayang kan kalau manusia tidak mengenyam pendidikan dan zaman semakin
modern? Pasti persaingan akan semakin berat dan manusia yang tidak mengenyam
pendidikan akan kalah saing karena ketidaksiapan menghadapi perkembangan zaman
dan teknologi yang semakin canggih.
Nah seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, ada visi pasti
ada misi, karena adanya isi adalah untuk mencapai visi. Dan visi akan tercapai
kalau misi tersebut berhasil. Lalu apa saja sih misi pendidikan nasional yang
dibuat untuk mencapai visi yang sudah disebutkan di atas?
Misi pendidikan nasional adalah:
- Mengupayakan perluasan dan
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan ini
penting sekali untuk dilaksanakan di Indonesia, kenapa? Coba kita lihat di
Indonesia ini angka putus sekolah saja bisa dibilang cukup tinggi. Pada tahun
2015, berdasarkan data UNICEF sebanyak 2,5 juta anak Indonesia putus sekolah.
Kebanyakan dari mereka putus sekolah dengan alasan ekonomi, miris sih. Belum
lagi banyak daerah pedalaman yang masih minim banget fasilitas pendidikannya,
jarak sekolah yang jauh dan hanya sedikit, gedung sekolah yang seadanya, dan
sedikitnya guru atau pengajar yang tersedia membuat beberapa warga tidak sempat
mengenyam pendidikan, dan membuat pendidikan di Indonesia tidak merata. Jangan
jauh-jauh ke pedalaman deh, bandingkan saja sekolah yang ada di kota sama
kabupaten, walaupun sama-sama berlabelkan “sekolah negeri” tapi pasti ada aja
bedanya, entah itu dari gedung, fasilitas, dan sebagainya.
- Membantu dan memfasilitasi
pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir
hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
Bakat dan potensi anak harus sudah dikembangkan sejak dini,
biasanya potensi anak sudah muncul dari usia dini, maka dari itu beberapa
orangtua sudah mulai menyekolahkan anaknya pada usia dini. Karena hal itulah,
maka diadakannya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mendidik anak sejak usia
kisaran 3-4 tahun. Di Paud ini anak masih disiapkan untuk melanjutkan ke bangku
Taman Kanak-kanak (TK) dengan belajar yang sederhana seperti belajar mewarnai,
menulis, menggambar, dan bermain permainan yang bersifat edukatif yang bisa
mengembangkan potensi anak sejak dini.
- Meningkatkan kesiapan masukan dan
kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian
yang bermoral.
Pembentukkan kepribadian yang bermoral di Indonesia harus segera
dioptimalkan, kenapa? Duh lihatlah beberapa pelajar sekarang, berstatus
“pelajar” yang kadang bersifat “tak terpelajar”. Tawuran, pergaulan bebas,
melawan guru, dsb, itu sudah jauh dari kriteria kepribadian yang bermoral. Maka
dari itu, kurikulum yang saat ini berlaku yaitu kurikulum 2013 menekankan pada
pembentukkan karakter. Kalau menurut saya, karakter dan moral itu lebih penting
dari prestasi akademik. Walaupun nilai matematikamu 100, tetapi kamu bisa
membentak gurumu ataupun bermoral buruk, nilai 100mu itu pun seperti “tak ternilai”.
Tapi kalau kamu punya moral yang baik meskipun nilai akademikmu kurang,
Insyaallah nilai akademik pun akan mampu kamu kejar dan perbaiki karena adanya
karakter dan moral yang baik.
- Meningkatkan keprofesionalan dan
akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan, ilmu
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global.
Karena keprofesional dan akuntabilitas lembaga pendidikan itu
sangat berpengaruh dan memegang peran penting dalam peningkatan pendidikan di
Indonesia. Kalau lembaga pendidikan tidak memiliki kesiapan dan anggota yang
profesional, maka pelaksaan pendidikan di Indonesia pun tidak akan berjalan
lancar dan efektif. Karena lembaga pendidikan itu kan yang menaungi siswa saat
menempuh pendidikan, jadi dibutuhkan keprofesionalan dan memiliki tanggung
jawab terhadap siswa-siswa tersebut.
- Memberdayakan peran serta
masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi
dalam konteks NKRI.
Selain guru atau pengajar dan juga lembaga pendidikan, di sini
peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan juga dibutuhkan.
Berdasarkan visi dan misi pendidikan nasional tersebut, maka
fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi-potensi
peserta didik yang menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar