Sebenarnya, sangat mudah mengetahui
seperti apa cerminan diri Anda. Cukup dengan melihat bersama siapa saja Anda
sering bergaul, seperti itulah cerminan diri Anda. Kenyataan ini telah dipaparkan
oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya : “Seorang
mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin”
Kalau seorang biasa berkumpul
dengan seseorang yang hobinya berjudi, maka kurang lebih dia seperti itu juga.
Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin
shalat berjamaah, maka kurang lebih dia seperti itu.
Imam syafi'i
berkata: “Jika engkau punya teman yg selalu membantumu dalam rangka ketaatan
kepada Allah, maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena
mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”
Lalu bagaimana kriteria sahabat yang baik tersebut ?
Para ulama menjelaskan tentang
sahabat yang baik adalah seperti ini :
Lukman alhakim menasihati anaknya:
1. Wahai anakku setelah kau mendapatkan keimanan pada Allah,
maka carilah teman yg baik dan tulus.
2.
Perumpamaan
teman yg baik seperti “pohon” jika kau duduk di bawahnya dia dpt menaungimu,
jika kau mengambil buahnya dpt kau makan. Jika ia tak bermanfaat untukmu ia
juga tak akan membahayakanmu.
Ulama lain mengatakan :
1. Seorang sahabat adalah orang yang tidak ingin dirimu
menderita, akan terus memberimu semangat ketika engkau sedang terpuruk.
2.
Tidak ikut
mencaci ketika orang lain mencacimu
Menurut Imam al-Ghazali ada dua belas kriteria sahabat :
1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan
melindungimu.
2. Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya,
maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu.
3. Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan
berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya.
4. Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan
menyambut dengan baik.
5. Jika ia memproleh
suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu.
6. ia melihat sesuatu
yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya.
7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan
mengusahakannya dengan sungguh-sunguh.
8. Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta),
maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.
9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat
sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu
10. Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan
membenarkanmu.
11. Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan
senang hati ia akan membantu rencana itu.
12. Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih
paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar