Jumat, 30 Desember 2016

Ciri-Ciri Sahabat Sejati dalam Islam









Ciri-Ciri Sahabat Sejati dalam Islam
Sebenarnya, sangat mudah mengetahui seperti apa cerminan diri Anda. Cukup dengan melihat bersama siapa saja Anda sering bergaul, seperti itulah cerminan diri Anda. Kenyataan ini telah dipaparkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya : “Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin”
Kalau seorang biasa berkumpul dengan seseorang yang hobinya berjudi, maka kurang lebih dia seperti itu juga. Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin shalat berjamaah, maka kurang lebih dia seperti itu.
Imam syafi'i berkata: “Jika engkau punya teman yg selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah, maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”
Lalu bagaimana kriteria sahabat yang baik tersebut ?
Para ulama menjelaskan tentang sahabat yang baik adalah seperti ini :
Lukman alhakim menasihati anaknya:
1.      Wahai anakku setelah kau mendapatkan keimanan pada Allah, maka carilah teman yg baik dan tulus.
2.      Perumpamaan teman yg baik seperti “pohon” jika kau duduk di bawahnya dia dpt menaungimu, jika kau mengambil buahnya dpt kau makan. Jika ia tak bermanfaat untukmu ia juga tak akan membahayakanmu.
Ulama lain mengatakan :
1.      Seorang sahabat adalah orang yang tidak ingin dirimu menderita, akan terus memberimu semangat ketika engkau sedang terpuruk. 
2.      Tidak ikut mencaci ketika orang lain mencacimu
Menurut Imam al-Ghazali ada dua belas kriteria sahabat :
1.      Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu.
2.      Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu.
3.      Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya.
4.      Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik.
5.       Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu.
6.       ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya.
7.      Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sunguh.
8.      Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.
9.      Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu
10.  Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu.
11.  Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu.
12.  Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga.


Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar