Cara Membatasi Filsafat
Karena sangat luasnya lapangan ilmu filsafat,
maka menjadi sukar pula orang mempelajarinya, dari mana hendak dimulai dan
bagaimana cara membahasnya agar orang yang mempelajarinya segera dapat
mengetahuinya.
Pada zaman modern ini pada umunya orang telah
sepakat untuk mempelajari ilmu filsafat itu dengan dua cara, yaitu dengan
mempelajari sejarah perkembangan sejak dahulu kala hingga sekarang (metode
historis), dan dengan cara mempelajari isi atau lapangan pembahasannya yang
diatur dalam bidang-bidang tertentu (metode sistematis). Dalam metode historis
orang mempelajari perkembangan aliran-aliran filsafat sejak dahulu kala
sehingga sekarang. Di sini dikemukakan riwayat hidup tokoh-tokoh filsafat di
segala masa, bagaimana timbulnya aliran filsafatnya tentang logika, tentang
metafisika, tentang etika, dan tentang keagamaan. Seperti juga pembicaraan
tentang zaman purba dilakukan secara berurutan (kronologis) menurut waktu
masing masing. Dalam metode sistematis orang membahas langsung isi persoalan
ilmu filsafat itu dengan tidak mementingkan urutan zaman perjuangannya
masing-masing. Orang membagi persoalan ilmu filsafat itu dalam bidang-bidang
yang tertentu. Misalnya, dalam bidang logika dipersoalkan mana yang benar dan
mana yang salah menurut pertimbangan akal, bagaimana cara berpikir yang benar
dan mana yang salah. Kemudian dalam bidang etika dipersoalkan tentang manakah
yang baik dan manakah yang baik dan manakah yang buruk dalam pembuatan manusia.
Di sini tidak dibicarakan persoalan-persoalan logika atau metafisika. Dalam
metode sistematis ini para filsuf kita konfrontasikan satu sama lain dalam bidang-bidang
tertentu. Misalnya dalam soal etika kita konfrontasikan saja pendapat pendapat
filsuf zaman klasik (Plato dan Aristoteles) dengan pendapat filsuf zaman
pertengahan (Al-Farabi atau Thimas Aquinas), dan pendapat filsuf zaman
'aufklarung' (Kant dan lain-lain) dengan pendapat-pendapat filsuf dewasa ini
(Jaspers dan Marcel) dengan tidak usah mempersoalkan tertib periodasi
masing-masing. Begitu juga dalam soal-soal logika, metafisika, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar