Sabtu, 31 Desember 2016

Filsafat Menembus Ruang dan Waktu



Filsafat Menembus Ruang dan Waktu

Menembus ruang dan waktu itu bisa mudah dan sulit. Siapapun dan apapun pasti dapat menembus ruang dan waktu. Tidak hanya manusia yang dapat menembus ruang dan waktu, akan tetapi hewan, tumbuhan dan batu pun bisa menembus ruang dan waktu. Dari hal yang mudah misalkan pada saat kita tidur dari ssetelah kita sembayang magrib tidak terasa saat bangun waktu sudah pagi dan karena secara tak sadar bahwa ruang dan waktu telah berubah. Batu dapat dikatakan menembus ruang dan waktu dengan sulitnya karena batu mengalami masa lampau sampai sekarang dengan harus mengalami pergantian musim yang terus-menerus. Selain hal-hal di atas, kesempatan itu juga menembus ruang dan waktu karena waktu yang kita gunakan sekarang dengan waktu yang akan datang sudah berbeda dimensi ruang dan waktunya. Menembus ruang dan waktu itu berdimensi ada dan mungkin ada.
Objek filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada, dimana kita bisa mencari yang mungkin ada. Misalnya adalah kita tidak mengetahui nama cucu Bapak Marsigit, apakah kita ingin tahu namanya? Jika kita belum tahu namanya maka nama itu masih mungkin ada di dalam pikiran kita. Namun setelah kita tahu namanya, maka nama cucu beliau menjadi ada dalam pikiran kita. Segala yang belum kita ketahui itu sifatnya masih mungkin, sedangkan yang kita ketahui itu sifatnya sudah ada.
Alat yang dipakai untuk belajar filsafat adalah bahasa, namun tidak sembarang bahasa yang dipakai adalah bahasa analog. Analog itu tidak sekedar kiasan, kiasan itu jika diturunkan lagi bentuk operasionalnya menjadi sindiran, jika sindiran, itu sudah bermuatan negatif.
Kita sebagai manusia dapat menciptakan ruang sendiri. Kita dapat memahami ruang dimensi satu, dua karena sebagai orang dewasa, kita menggunakan intuisi sedangkan anak-anak menggunakan definisi sehingga tidak dapat memahaminya. Kita juga dapat memahami ruang dimensi satu karena kita mempunyai ruang dimensi dua, memahami ruang dimensi dua karena mempunyai ruang dimensi tiga dan seterusnya.  Secara umum, ruang dimensi tiga merupakan bangun ruang, dimensi dua merupakan bangun datar, maka kita dapat membayangkan ruang dimensi satu, empat dan sebagainya. Orang matematika dapat memahami hingga ruang dimensi-n karena mereka menggunakan intuisi. Kemudian dikembangkan lagi sehingga kita mempunyai ruang kaum kapitalis, dimana hierarki dari bawah yaitu : ruang archaik, tribal, tradisional, teodal, modern, pos modern dan pos pos modern atau kapitalis.
Analog dari hati adalah spiritual. Setingi-tinggi ilmumu, secanggih-canggihnya teknologimu jangan sampai kita belajar filsafat yang dimana itu menggoyahkan imanmu. Musuh dari filsafat adalah salah paham, maka dalam pembelajaran filsafat harus dengan banyak bercerita supaya kita paham. Sebagai saran, jika kita ingin berfisafat satu maka berspiritualah sepuluh, jika ingin berfilsafat dua maka berdoalah dua puluh, dst. Hal ini supaya sejauh-jauhnya kita menggembara filsafat harus tetap bisa kembali. Sekali kita tidak bisa kembali maka selamanya juga kita tidak bisa kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar