Rabu, 28 Desember 2016

Take and Give

Take and Give
Model pembelajaran take and give pada dasarnya mengacu pada konstruktivisme, yaitu pembelajaran yang dapat membuat siswa itu sediri aktif dan membangun pengetahuan yang akan menjadi miliknya (Slavin, 1997: 269). Dalam proses itu, siswa mengecek dan menyesuaikan pengetahuan baru yang dipelajari dengan kerangka berpikir yang telah mereka miliki.
Menurut Suparno (2001: 10-11) mengajar bukan merupakan kegiatan memindah atau mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Peran guru dalam proses pembelajaran take and give lebih mengarah sebagai mediator atau fasilitator.
Pembelajaran take and give merupakan proses pembelajaran yang berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Pernyataan lebih mengarah ke teori belajar bermakna yang tergolong pada aliran psikologi belajar kognitif. Ausubel, sebagaimana yang dikutip Dahar (1989: 110-112) menyatakan bahwa belajarbermakna adalah proses mengaitkan pengetahuan baru pada pengetahuan relevan yang telah terdapat dalam struktur kognitif siswa.
Model pembelajaran menerima dan memberi (take and give) merupakan metode pembelajaran yang memiliki sintaks, menuntut peserta didik mampu memahami materi pelajaran yang diberikan guru dan teman sebayanya (peserta didik lain).

  • Langkah-Langkah

Dalam melakukan model take and give ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pendidik, yaitu persiapan awal sebelum di kelas dan langkah pembelajaran di kelas.

  1. Siapkan media yang terbuat dari kartu
  2. Jelaskan materi sesuai TPK
  3. Untuk memantapkan penguasaan peserta, tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihafal) lebih kurang lima menit.
  4. Kartu dibuat dengan ukuran ± 10x15 cm sebanyak siswa di kelas. Tiap kartu berisi submateri (yang berbeda antara kartu yang satu dengan kartu lainnya, materi sesuai dengan TPK).
  5. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi.
  6. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.
  7. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling menerima dan memberi (take and give).
  8. Strategi ini dapat dimotivasi sesuai keadaan.
  9. Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan siswa pertanyaan tak sesuai dengan kartunya (sesuai kartu orang lain).
  10. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan.
  11. Kesimpulan
  • Kelebihan


  1. Peserta didik akan lebih cepar memahami penguasaan materi dan informasi karena mendapatkan informasi dari guru dan peserta didik yang lain.
  2. Dapat menghemat waktu dalam pemahaman dan penguasaan peserta didik akan informasi.
  3. Meningkatkan kemampuan untuk bekerja sama dan bersosialisasi.
  4. Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap atau tingkah laku selama bekerja sama
  5. Upaya mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri.
  6. Meningkatkan motivasi belajar (partisipasi dan minat), harga diri, dan sikap atau tingkah laku yang positif serta meningkatkan prestasi belajarnya.


  • Kekurangan


  1. Bila informasi yang disampaikan peserta didik kurang tepat (salah), informasi yang diterima peserta didik lainnya pun akan kurang tepat juga.
  2. Kurang efektif dan terlalu bertele-tele



Sumber:
Shoimin, Aris. 2014. 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar